Monday, May 31, 2010
untukmu Bumi Palestina
Thursday, May 27, 2010
mecari sinar..
Tuesday, May 25, 2010
morning coffee talk~
Monday, May 24, 2010
Friday, May 21, 2010
go away, go away...i rushing for my way!
Wednesday, May 12, 2010
suara adik kecil
adek: adek kat skolah lone ranger..kalo adik homesick adik pi surau baca quran...huhu.. |
12 May 10, 10:11 adek: abemi..aritu lam surau adik nangis rindu abemi...adik baca yasin supaya abemi leh jawab exam...huhu.. |
Tuesday, May 11, 2010
cinta dan perkawinan
Berbicara tentang cinta dan perkawinan tidak akan pernah habis dan bosan untuk diungkapkan. Pada kali ini, ada sebuah kisah teladan tentang cinta ketika Plato terlibat dalam perbincangan dengan gurunya.
Plato bertanya pada gurunya tentang makna cinta. Gurunya pun menjawab “Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambillah satu ranting yang menurutmu paling baik, tapi engkau haruslah berjalan ke depan dan jangan pernah balik ke belakang. Pada saat kau sudah memutuskan pilihanmu, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut”. Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato tanpa membawa sebatang ranting pun. Gurunya pun menanyakan hal itu padanya.
Plato pun menjawab, “Saya sebenarnya sudah menemui ranting yang bagus, tetapi saya berfikir barangkali di depan saya ada ranting yang lebih baik. Tapi, setelah saya berjalan ke depan, ternyata ranting yang sudah saya tinggalkan itu tadi yang terbaik. Maka saya keluar dari hutan tanpa membawa apa-apa.”
Gurunya pun berkata, “Itulah cinta”.
Lalu, Plato pun bertanya lagi, apa makna perkahwinan?
Guru pun menjawab; ”Sama seperti ranting tadi, namun kali ini engkau haruslah membawa satu pohon yang kau pikir paling baik dan bawalah keluar dari hutan.”
Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu indah.
Gurunya pun bertanya lagi, maka Plato pun menjawab; “Saya bertemu pohon yang indah daunnya, besar batangnya, tapi saya tidak dapat memotongnya dan pastilah saya tak mampu membawanya keluar dari dalam hutan. Akhirnya saya tinggalkan. Kemudian saya menemui pohon yang tidak terlalu buruk dan tidak terlalu tinggi, Saya pikir, saya mampu membawanya kerana mungkin saya tidak akan menemui pohon seperti ini didepan sana. Akhirnya saya pilih pohon ini kerana saya yakin mampu merawatnya dan menjadikannya indah.”
Lalu sang guru pun berkata; “Itulah makna perkahwinan.”
Begitu banyak pilihan yang ada di depan mata kita pohon-pohon beserta rantingnya di dalam hutan, tapi kita mesti menentukan satu pilihan. Apabila terlalu memilih, tidak satupun yang akan kita dapati, kerana kesempatan itu hanya datang sekali. Sedangkan dan kita harus terus maju seperti waktu yang beredar ke depan yang tak pernah tersimpan pada hari semalam, kemarin atau bersemayam pada masa lalu kita.
-dipetik dari blog orang lain-
Sunday, May 9, 2010
happy mother's day!
Wednesday, May 5, 2010
celoteh bila letih...
Would I use them to get back on track?